Peran Komunikasi Dalam Organisasi
A. Pengertian dan
Arti penting Komunikasi
Komunikasi
merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Dan bahkan
komunikasi telah menjadi suatu fenomena bagi terbentuknya suatu masyarakat atau
komunitas yang terintegrasi oleh informasi(information sharing) untuk mencapai
tujuan bersama. Senada dengan hal ini bahwa komunikasi atau communication
berasal dari bahasa latin “communis”. Communis atau dalam bahasa inggrisnya
“commun” yang artina sama. Apabila kita berkomunikasi (to communicate) ,ini
berarti bahwa kita berada dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan
kesamaan(Suardi,1986:13).
Definisi lain
tentang komunikasi seperti yang dikemukakan Moor(1993:78) adalah penyampaian
pengertian antar individu. Dikatakannya semua manusia dilandaasi kapasitas
untuk menyampaikan maksud hasrat,perasaan, pengetahuan dan pengalaman dari
orang yang satu kepada orang yang lain. Pada pokoknya komunikasi adalah pusat
minat dan situasi prilaku di mana suatu sumber menyampaikan pesan
kepada seorang penerima dengan berupaya mempengaruhi perilaku penerima
tersebut.
Berbicara dengan
pengertian komunikasi ,tidak ada pengertian yang benar ataupun yang salah
,definisi harus dilihat kemanfaatannya untuk menjelaskan fenomena yang
didefinisikan dan mengevaluasinya. Beberapa pengertian tentang kmunikasi
terkadang terlalu sempit ,seperti komunikasi adalah “penyampaian pesan”,
ataupun terlalu luas,seperti “komunikasi adalah proses interaksi antar dua
makhluk”,sehingga pelaku komunikasi tersebut dapat termasuk hewan,tumbuhan
bahkan jin. Sebagaimana dikemukakan oleh Jhon R. Wenburg dan Willam W. Willmot
juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, setidaknya ada tiga pemahaman mengenai
komunikasi sebagai tindakan suatu arah ,komunikasi sebagai interaksi ,dan
komunikasi sebagai transaksi.( Mulyana ,2002:60).
Komunikasi
organisasi sebagai salah satu bidang kajian ilmu komunikasi ,selalu menjadi
fenomena yang senantiasa aktual untuk didiskusikan ,sejalan dengan semakin
banyaknya tantangan dan persoalan organisasi itu sediri. Globalisasi yang
sedang melanda seluruh aspek kehidupan akhhir-akhir ini ,telah mengharuskan
setiap manusia (termasuk lembaga/organisasi)lebih mempersiapkan diri ,agar
tidak tereliminasi olehh kompetisi global yang maha ketat. Lebih dari itu
perkembangan ,peradabann dunia yang begitu cepat ,mengharuskan setiap
organisasi lebih jeli memilih paradigma yang tepat dalam merespon perkembangan
yang ada.
Komunikasi
organisasi sangat penting dan layak untuk dipelajari ,karena sekarang ini
banyak orang yang tertarik dan memberi perhatian kepadanya guna mengetahui
perinsip dan keahlian komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan
tujuan organisasi, baik organisasi komersal seperti lembaga bisnis dan industri
ataupun organisasi –organisasi sosial seperti lembaga rumah skait maupun
institusi pendidikan. Disamping itu penting juga mempelajari arus komunikasi
yang berlangsung dalam suatu organisasi, yaitu arus komunikasi vertikal yang
terdiri dari arus komunikasi dari atas ke bawah(downward communication) dan
arus komunikasi dari bawah ke atas (upward communication) serta arus komunikasi
yang berlangsung antara bagian ataupun karyawan dalam jenjang ataupun
tinggkatan yang sama. Arus komunikasi ini dikenal dengan nama komunikasi
horisontal.
Komunikasi itu
penting, semua orang tahu, karena ini merupakan basic instinct dari setiap
makhluk hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap
manusia pun tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa
membeda-bedakan bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada
dasarnya berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan
benar, serta dalam keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa sentimen dan
perasaan negatif, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.
B. Jenis dan Proses
Komunikaasi
- Jenis-jenis Komunikasi, yaitu :
- Komunikasi Intrapribadi :
Komunikasi intrapribadi
(intrapersonal communication) adalahkomunikasi dengan diri sendiri, baik kita
sadari atau tidak. Misalnyaberpikir.
- Komunikasi Antarpribadi :
Komunikasi antarpribadi
(interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap
muka, yangmemungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara
langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik
(dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu,misalnya suami-
istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak
yang berkomunikasi berada dalam jarakyang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi
mengirim dan menerimapesan secara langsung dan simultan.
- Komunikasi Kelompok (Kecil) :
Komunikasi kelompok merujuk pada
komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication).
Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuanbersama, saling mengenal satu
sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
- Komunikasi Publik :
Komunikasi publik adalah
komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang
tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato,
kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah:
berlangsung lebih formal;menuntut persiapan pesan yang cermat, menuntut
kemampuanmenghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi
di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwayang
direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khususmelakukan
fungsi-fungsi tertentu.
- Komunikasi Organisasi :
Komunikasi organisasi
(organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal
dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi
kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi
antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.
- Komunikasi Massa :
Komunikasi massa
(mass communication) adalah komunikasi yangmenggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola
sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah
besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat
umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.
Dalam dataran teoritis ,paling
tidak kita mengenal atau memahami komunikasi dari dua perspektif ,yaitu
pesprektif kognitif dan perilaku. Komunikasi menurut Colin Cherry,yang mewakili
persprektif kognitif adalah penggunaan lambang-lambang(symbols).
Sementara B.F. Skinner dari
perspektif perilaku memandang komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik
dimana sender berusaha mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada receiver.
Tahapan proses komunikasi adalah
sebagai berikut :
- Penginterpretasian.
- Penyandian.
- Pengiriman.
- Perjalanan.
- Penerimaan.
- Penyandian balik.
- Penginterpretasian.
C. Komunikasi
Efektif
Antara berbagai
teori komunikasi yang menarik yang ada hubung kaitannya secara langsung dengan
media ini ialah teori media yang berbentuk interaktif. Interaktif bermaksud
media yang berpotensi memberikan tindak balas kepada mereka yang sedang
berkomunikasi. Dalam konteks ini Markus (1990),mengutarakan dua perkara penting
pada kita berkaitan tentang media. Pertamanya,faktor peluang univesal ,yaitu
media yang berbentuk unniversal acces yang bermaksud bahwa kedua-dua
orang yang berkkomunikasi(punca dan pendengar) dapat berhubungan dengan
menggunakan saluran media yang sama. Keduanya ,teknologi yang digunakan ini
bukan hanya mempunyai proses dua haluan seperti sistem tindak balas ,tetapi
juga mempunai proses komunikasi berbagai haluan atau multi directional
communication. Kedua-dua faktor inilah yang menyadarkan pengguna terhadap
peluan yang dapat dimanfaatkan mereka. Justru itu hubung kait yang
berbentuk bertimbal balas(Thomson 1967) antara punca dan pendengar secara
serentak dan kolektif akan mengembangkan suatu inovasi seperti rancangan radio
ini. Tanpa proses timbal balas ini perkembangan rancangan radio akan terbantu.
Di Malaysia pada
suatu ketika dahulu , siaran radio yang berbentuk sehala (punca kepaada
pendengar ) seperti dalam rancangan-rancangan Kebun Pak Awang, Buku Hijau
,Sendawara Radio,Rancangan Saram dan sebagainnya mempunyai pendengar yang
setia. Pendengar sering kali berkumpul dan mengikuti rancangan ini dengan penuh
minat. Malangnya dengan tercetusnya revolusi trasistor, rekaan yang sama juga
menjadikan masyarakat menuju ke era baru. Rekaa teknologi baru melahirkan
pengharapan serata kehendak yang berbeda. Rancangan radio yang menggunakan
konsep persembahan lama tidak lagi menampung citarasa pendengar yag lebih
kompleks ini. Rekaan teknologi canggih dalam media eektronik, seperti televisiyen
dan sebagainnya, memgambil alih peranan radio.
Dalam hal ini
pendengar tidak dianggap sebagai pendengar yang pasif tetapi aktif. Secara
teorinya penglibatan ini dapat dilakukan dengan mengadakan rancangan-rancangan
tempatan yang berkisar dalam masyarakat untuk faedah masyarakat tempatan.
Proses bertimbal balas dilakukan dengan berbagai cara, umpamanya menerusi
telefon secara siaran langsung atau live on air ,atau melalui rancangan
penceramah jemputan atau rancangan soal jawab. Perkembangan ini penulis kira
dapat memantapkan kembali kesetian pendengar radio pada paras yang tinggi ,yang
kini telah meningkat kepada 64 hingga 67 peratus (Malaysia Media Guide 1992).
Bila sasaran
komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah,
organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang
dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk
mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.
Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana
Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat
digolongkan ke dalam tiga kategori:
- Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini penerapannya
antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan
untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai
keinginan bersama.
- Komunikasi kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan
suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi
menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam
kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
- Komunikasi massa
D. Implikasi
Manajerial
Aplikasi Teknologi Komunikasi
dalam Organisasi
Teknologi
komunikasi dan informasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektivitas
maupun efisiensi manajemen informasi kesehatan di rumah sakit. Beberapa contoh
penting yang akan diulas adalah
- rekam medis berbasis komputer,
- teknologi penyimpan portabel seperti smart card
- teknologi nirkabel dan
- komputer genggam.
- Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record)
Salah satu
tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah
sakit adalah penerapan rekam medis medis berbasis komputer. Dalam laporan
resminya, Intitute of Medicine mencatat bahwa hingga saat ini masih sedikit
bukti yang menunjukkan keberhasilan penerapan rekam medis berbasis komputer
secara utuh, komprehensif dan dapat dijadikan data model bagi rumah sakit
lainnya.
Pengertian rekam medis berbasis
komputer bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database
untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen
pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai
data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi
dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan
laboratorium maupun interpretasi klinis. Rekam medis berbasis komputer yang
lengkap biasanya disertai dengan fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK)
yang memungkinkan pemberian alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi
agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protokol
Salah satu
aspek penting dalam pelayanan kesehatan yang menggunakan pendekatan rujukan
(referral system) adalah continuity of care. Dalam konsep ini, pelayanan
kesehatan di tingkat primer memiliki tingkat konektivitas yang tinggi dengan
tingkat rujukan di atasnya. Salah satu syaratnya adalah adanya komunikasi data
medis secara mudah dan efektif. Beberapa pendekatan yang dilakukan menggunakan
teknologi informasi adalah penggunaan smart card (kartu cerdas yang
memungkinkan penyimpanan data sementara). Smart card sudah digunakan di
beberapa negara Eropa maupun AS sehingga memudahkan pasien, dokter maupun pihak
asuransi kesehatan. Dalam smart card tersebut, selain data demografis, beberapa
data diagnosisi terakhir juga akan tercatat. Teknologi penyimpan portabel
lainnya adalah model web based electronic health record yang memungkinkan
pasien menyimpan data sementara kesehatan mereka di Internet. Data tersebut
kemudian dapat diakses oleh dokter atau rumah sakit setelah diotorisasi oleh
pasien. Teknologi ini merupakan salah satu model aplikasi telemedicine yang
tidak berjalan secara real time.
Aplikasi
penyimpan data portabel sederhana adalah bar code (atau kode batang). Kode
batang ini sudah jamak digunakan di kalangan industri sebagai penanda unik
merek datang tertentu. Hal ini jelas sekali mempermudah supermarket dan gudang
dalam manajemen retail dan inventori. Food and Drug Administration (FDA) di AS
telah mewajibkan seluruh pabrik obat di AS untuk menggunakan barcode sebagai
penanda obat. Penggunaan bar code juga akan bermanfaat bagi apotik dan
instalasi farmasi di rumah sakit dalam mempercepat proses inventori. Selain
itu, penggunaan barcode juga dapat digunakan sebagai penanda unik pada kartu
dan rekam medis pasien.
Teknologi
penanda unik yang sekarang semakin populer adalah RFID (radio frequency
identifier) yang memungkinkan pengidentifikasikan identitas melalui radio
frekuensi. Jika menggunakan barcode, rumah sakit masih memerlukan barcode
reader, maka penggunaan RFID akan mengeliminasi penggunaan alat tersebut.
Setiap barang (misalnya obat ataupun berkas rekam medis) yang disertai dengan
RFID akan mengirimkan sinyal terus menerus ke dalam database komputer. Sehingga
pengidentifikasian akan berjalan secara otomatis.
3. Teknologi
nirkabel
Pemanfaatan
jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah dirintis sejak hampir 40
tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of Vermon Hospital dan Walter
Reed Army Hospital mengembangkan local area network (LAN) yang memungkinkan
pengguna dapat log on ke berbagai komputer dari satu terminal di nursing
station. Saat itu, media yang digunakan masih berupa kabel koaxial. Saat ini,
jaringan nir kabel menjadi primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam
jaringan tanpa terhambat mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nir kabel,
dokter dapat selalu terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggun
mobilitasnya.
4. Komputer genggam (Personal Digital Assistant)
Saat ini,
penggunaan komputer genggam (PDA) menjadi hal yang semakin lumrah di kalangan
medis. Di Kanada, limapuluh persen dokter yang berusia di bawah 35 tahun
menggunakan PDA. PDA dapat digunakan untuk menyimpan berbagai data klinis
pasien, informasi obat, maupun panduan terapi/penanganan klinis tertentu.
Beberapa situs di Internet memberikan contoh aplikasi klinis yang dapta
digunakan di PDA seperti epocrates. Pemanfaatan PDA yang sudah disertai dengan
jaringan telepon memungkinkan dokter tetap dapat memiliki akses terhadap
database pasien di rumahs akit melalui jaringan Internet. Salah satu contoh penerapan
teknologi telemedicine adalah pengiriman data radiologis pasien yang dapat
dikirimkan secara langsung melalui jaringan GSM. Selanjutnya dokter dapat
memberikan interpretasinya secara langsung PDA dan memberikan feedback kepada
rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
- Rohim Syaiful.2004.Teori Komunikasi.Penerbit PT Asdi Mahasatya,Bandung
- Manso A.S., Ramli M., & Shawaluddin A. 1984. Pengantar komunikasi. Pulau Pinang: Univercity
- DeFleur, M.L.& Dennis, E.E. 1981. Understanding mass Communication. 3rd. Ed. Boston: Houngton Mifflin Co.
- http://basukihady.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-arti-penting-komunikasi.html