Manusia dan Cinta Kasih
Assalamualaikum
Wr. Wb
Hai para blogger..JKali
ini saya akan membahas tentang kisah percintaan yang saya alami (True Story)
yaitu kisah nyata. Sebelum masuk ke pengalaman kisah percintaan yang saya
alami, ada yang tau arti CINTA ?
Menurut
saya, cinta itu adalah sebuah kasih sayang yang diberikan oleh tuhan yang
nilainya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata atau harta (tidak bisa
dibeli). Cinta itu tidak memandang sifat
baik maupun buruk seseorang dan kekurangan fisik baik maupun buruk seseorang
.karena cinta yang benar itu adalah cinta yang bisa menerima kekurangan setiap
pasangan yang kita, karena kita akan sadar bahwa Allah SWT telah menciptakan
manusia dengan mempunyai kelebihan yang berbeda-beda dan mempunyai kekurangan yang
berbeda-beda. Dari sini kita bisa simpulkan bahwa manusia itu tidak ada yang
sempurna kecuali Allah SWT.
Baik, jika
sudah bisa mengerti arti cinta saya akan menceritakan pengalaman percintaan
saya.
Dimulai sejak kelas 3 SMA, saya
mempunyai pacar yang bernama tyas.Saya mencintai dia karena dia seseorang yang
memakai kerudung/berjilbab.Entah kenapa saya sangat suka dengan perempuan
tertutup. Saya juga mempunyai sifat yang bisa dibilang suka marah-marah,
overprotectif(banyak larangan) ,cemburu berlebihan tapi dibalik itu semua saya
melakukan itu karena saya sangat sayang dan cinta sekali kepada pasangan saya
(tyas), saya juga sangat serius dalam hubungan yang saya jalani.
Yang paling saya syukuri adalah ketika dia bisa menerima sifat saya dan
menuruti apa yang saya katakan. Dari situ saya bisa lihat seberapa seriusnya
dia dalam berhubungan dengan saya, saya juga sangat mensyukuri itu semua,
karena semua itu diberikan oleh Allah SWT.Bisa dibilang dia adalah perempuan
yang sudah menakhlukan hati saya, karena perlakuan dia yang benar-benar
perhatian sekali kepada saya.
Dimulai pada waktu saya SMA pada
jam istirahat dia selalu membawa bekal makanan dari rumah ,dia membawakan bekal
untuk kami makan berdua dan dia rela berbagi dengan saya. Banyak maupun sedikit
bekal yang dibawanya, dia tidak pelit untuk berbagi kepada saya.Dia juga rela
bangun pagi untuk memasak bekal yang dibawa untuk kami makan berdua.
Kedua, dia selalu memperhatikan saya dan dia selalu mengajak ke kelasnya
untuk bercanda dan ngobrol bareng semua itu dilakukan pada saat ada jam kosong,
dia selalu memanggil saya lewat jendela kelas (kebetulan kelas kami
bersebelahan).
Ketiga, dia selalu datang pagi untuk bertemu dengan saya, dia
memanfaatkan waktunya untuk bertemu dengan saya dan waktu pulang jam sekolah
dia rela untuk menunggu saya.
Keempat, dia tidak marah atau dia tidak seperti perempuan-perempuan yang
lain yaitu : dia tidak memandang kekurangan saya, dia terima saya bahwa saya
tidak mempunyai motor, dia tidak bersedih ketika teman-teman dia mengejeknya
karena saya tidak bisa mengantar dia, malah saya yang selalu ditawarkan oleh
dia untuk pulang bareng (naik motor dia).
Kelima, dia sering bersedih ketika saya marah dan dia sering mengatakan
“udah dunk marahnya” dan sampai dirumah kita baikan lagi dan telfon-telfonan
lagi.Dia sangat bersedih ketika saya emosi dan dia adalah perempuan yang sabar,
dia juga selalu mengajak saya untuk shalat.
Keenam, dia selalu merelakan hartanya untuk kita, disaat saya tidak
mempunyai duit dia berusaha menolong dan saya juga sebaliknya disaat dia
membutuhkan saya juga hadir untuk membantunya.
Sungguh semua yang dia lakukan membuat saya terharu , entah apa yang
harus saya ucapkan kepada dia, saya sangat bangga sekali mempunyai sosok
pasangan seperti dia sampai sekarang saya sangat bangga dengan dia, semua
perbuatan yang dia lakukan membuat saya terdorong untuk membalasnya.
Didalam hubungan tidak selalu berjalan dengan baik sampai akhirnya kami
putus, saya sangat sedih karena mungkin dia bosan , karena saya selalu marah
kepada dia karena hal-hal sepele dan tidak penting.Saya sangat menyesal berbuat
seperti itu dan saya mau merubah sifat saya menjadi lebih baik.
Dan kami pun akhirnya berhubungan lagi, tetapi dia mulai merubah sikap
dia, entah apa penyebabnya yang pasti semua sifat asli dia keluar. LDimulai dari berbicara
kasar, suka memutuskan hubungan kalau lagi emosi (entah berapa kali kami putus
dan yang pasti sudah sering), gampang emosi, tetapi dia tetap perhatian.Pada
saat itu juga saya mulai sadar bahwa dia begitu juga karena saya.Ibarat
“Pasanganmu adalah cerminanmu” dan ternyata benar karena saya juga selalu
emosi, saya sadar dan saya ingin merubah sikap, semua itu saya lakukan karena
saya sudah sangat cinta sekali.
Saya juga mulai berfikir dewasa untuk tidak emosi lagi,tidak berbicara
kasar terhadap perempuan dan sifat negative yang lainnya dan saya juga berniat
untuk membalas perbuatan baik dia kepada saya. Jika dia emosi saya balas dengan
tidak emosi dan berusaha menenangkan dia, jika dia ada masalah saya berusaha
untuk membantu dia, disaat dia lapar saya datang kerumah dia untuk membawa
makanan untuk dia, disaat dia kesulitan tugas SMK saya akan hadir untuk
membantu dia, ketika dia sakit saya rela datang kerumah dia untuk membawakan
obat untuk dia dan sampai saat itu saya dibelikan motor, saya langsung antar
jemput dia karena kasian melihat dia yang mudah sakit, saya gak tega melihat
dia yang gampang sakit. Hingga kami ingin Ujian Nasional pun saya ajarkan dia
sampai dia mengerti.
Terlintas difikiran saya untuk hari-hari menjelang UN dan setelah UN
untuk tidak mengecewakan dia, saya berusaha untuk membahagiakan dia. Saya mulai
sedih dan saya mulai takut, karena setelah UN pasti kami akan berpisah.
6 bulan kami lewati bersama tibalah pengumuman UN dan kami pun lulus, dia
sangat senang mendapatkan nilai bagus.
Tapi saya
bersedih karena kami akan jarang bertemu dengan dia, saya takut kehilangan dia
karena saya sangat mencintai dia.
Dia adalah sosok perempuan yang berjuang dan tidak mengenal lelah,
padahal dia gampang sakit. Saya selalu semangat melihat perjuangan dia yang dia
jalani, dimulai dari mengikuti SNMPTN (Perguruan Tinggi Negeri) , dia memilih 2
PTN di solo (saya lupa namanya) dan di UNJ (Universitas Negeri Jakarta) ,
Sementara saya tidak ada usaha untuk masuk PTN karena saya tidak berminat. Saya
hanya berminat di Perguruan Tinggi Teknologi Informatika saja, oleh karena itu
saya memilih Universitas Gunadarma.
Saya mulai takut kehilangan dan jauh dari dia, setelah UN juga kita udah
gak pernah ketemu, saya mulai kangen dan saya takut dia keterima di solo, lalu
bagaimana dengan hubungan kami ? saya selalu berfikir untuk positif tapi
ketakutan selalu datang ke fikiran saya.
Pada waktu malam tiba setelah sebulan yang lalu dia mengikuti SNMPTN Dan
tibalah pengumuman PTN, hati saya berdebar-debar dan dalam hati berkata “semoga
dia gak keterima di daerah solo” dan ternyata dia tidak diterima di solo
melainkan dia keterima di Universitas Negeri Jakarta. wah saya sangat senang
sekali mendengarnya,ternyata doa saya ga sia-sia. J
Setelah tau dia keterima, Saya langsung terlintas difikiran saya untuk
memberikan apresiasi atas usaha yang dia lakukan, saya bergegas membelikan
boneka , saya bungkus rapih dengan kertas kado , dan langsung saya antar
kerumah dia untuk memberikan surprise.
Saat saya sampai dirumahnya dia pun terkejut, saya memberikan
boneka.Kelihatannya dia sangat senang dengan surprise saya. Ya perjuangan saya
gak sia-sia deh :D
Setelah menjelang libur lama akhirnya kami pun duduk di bangku
perkuliahan, kami sudah sibuk, ketakutan mulai datang tetapi ketakutan itu
tidak muncul, melainkan allah memberi jalan, walaupun kami jauh dan kami
berbeda kampus, kita bisa membuktikan kalo saya dengan dia tuh benar-benar
menjalani hubungan dengan serius , kita juga masih bisa ketemu di waktu luang,
kita masih bisa jalan bareng. Saya juga selalu berusaha untuk membuat dia
bangga berhubungan dengan saya, hampir setiap yang dia minta akan saya usahakan
untuk memenuhinya.
Saya sangat senang memiliki pasangan seperti dia, walaupun saya sering
sakit hati karena berbicaranya kasar, dan gampang mengakhiri hubungan seperti
memainkan hubungan.tetapi saya sangat berterimakasih kepada dia karena dialah
yang merubah saya menjadi lebih baik, tidak gampang marah,selalu mengalah,
bersikap dewasa, bersikap jujur dan saya juga bisa merasakan bahwa saya
mencintai dia apa adanya.
Ternyata allah swt itu maha adil terkadang saya selalu merasa bersalah
jika dia menunjukan sikap yang kurang baik terhadap saya, karena saya juga dulu
mempunyai sifat seperti itu. Saya merasa tersadar dan saya bersyukur kepada
allah swt telah diberikan kasih sayang yang begitu besar kepada dia, saya
selalu berdoa agar dia selalu menjadi yang terbaik, dan bisa mencintai saya apa
adanya
Dan saya sudah menjalani hubungan selama 18 bulan dengannya J , waktu yang lama
untuk suatu hubungan, kami pun banyak belajar, bahwa setiap masalah tidak
berdampak negative, tapi juga mendatangkan positif. Jika sering bertengkar juga
bukan karena tidak cocok melainkan sedang menyesuaikan diri dengan berfikir
langkah apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi pertengkaran dalam
hubungan, dan kami pun membuktikan bahwa hubungan jauh belum tentu tidak setia,
tergantung dari manusia itu sendiri, intinya kepercayaan,kesabaran,pengertian
jika dijadikan menjadi satu maka akan menghasilkan buah yang memuaskan dalam
hubungan, saya juga sudah mengerti dia kalau lagi emosi,berbicara kasar, suka
ngomong putus, pokoknya hal negative dia, semua saya terima.. baik buruknya dia
saya terima, karena saya tidak ingin menjadi orang yang egois dan sempurna..
Terima kasih telah mendengar cerita saya, mohon maaf jika ada kata yang
kurang berkenan.