Manusia adalah Makhluk Sosial yang
cenderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan saling berorganisasi
satu sama lain agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Tetapi manusia
mempunyai keterbatasan dalam hal kemampuan yang menyebabkan manusia tidak dapat
mencapai tujuan tanpa adanya kerja sama. Hal inilah yang sangat mendasari
pentingnya organisasi dalam kehidupan manusia.
Definisi secara umum Organsasi
adalah Sekelompok manusia yang secara bersama-sama mempunyai visi dan misi
dengan tujuan yang sama.
Organisasi juga bisa dikatakan
sebagai orang-orang yang mempunyai kemauan usaha , sudah dikoordinasikan dan
tersusun dari sejumlah subsistem yang saling berhubungan dan saling berkaitan,
bekerja sama atas dasar pembagian kerja, peran, dan wewenang serta memounyai
tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Ciri-ciri organisasi sebagai berikut:
-
Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri
dari sekumpulan manusia dengan berbagai pola interaksi yang sudah ditetapkan
-
Organisasi dikembangkan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan
-
Organisasi sudah dikoordinasikan dan sudah
dibuat secara tersusun
-
Organisasi adalah instrumen sosial yang
mempunyai batasan yang relatip dapat diidentifikasikan
Unsur-unsur Organisasi
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur
tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
-
Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama
-
Proses kerjasama sedikitnya antara 2 orang
-
Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
-
Ada Tujuan tertentu
- Sebagai Wadah atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana
orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu
kerjasama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama
tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat disini dalam arti yang konkrit,
tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat disini adalah
dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerjasama dengan
beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka
organisasi dapat berubah wadah menjadi sekumpulan orang-orang yang mempunyai
tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi
mahasiswa dan sebagainya.
- Proses kerjasama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi selain merupakan tempat kerjasama juga
merupakan proses kerjasama sedikitnya antar dua orang, maka organisasi itu
disusun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerjasama dilakukan dalam
suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk dilaksanakan dengan lebih baik
hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat
sementara, dimana hubungan antar kerjasama antara pihak-pihak bersangkutan
kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
- Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing
orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan
demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat dihindarkan.
Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa
tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain
- Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang
manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan
cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi
tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat
keuntungan antara lain sebagai berikut :
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar
adalah :
-
Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja
sama
-
Harus ada orang-orang yang bekerja sama
-
Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus
jelas
-
Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai
Teori Organisasi
Dalam membahas mengenai teori organisasi adalah mencakup
semua masalah teori-teori organisasi yang pernah ada dan diberlakukan beserta
sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi Teori Organisasi
Klasik, Teori Organisasi Neoklasik dan Teori Organisasi Modern
Teori Organisasi Klasik :
Teori Klasik (Classic Theory) kadang-kadang disebut juga
teori tradisional yang isinya berupa konsep-konsep tentang organisasi mulai
dari tahun 1800an (abad 19). Dalam teori ini, organisasi secara umum
digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai teori yang sangat
tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk
mekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung kreativitas.
Teori Klasik dapat didefinisikan sebagai organisasi yang
mempunyai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain yang
terjadi saat orang-orang bekerja sama.
Teori Klasik berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas
dasar anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, diantaranya adalah :
Teori Birokrasi, Teori Administrasi dan Teori Manajemen Ilmiah
- Teori Birokrasi
Teori Birokrasi adalah Teori yang dikemukakan oleh Max Weber
dalam bukuna yang berjudul “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism”.
Kata Birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Maksud dari legal
adalah mempunyai wewenang berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan
yang dirumuskan secara jelas dan maksud dari rasional adalah dalam hal penetapan tujuan dan perancangan
organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Karakteristik-karakteristik birokrasi menurut Weber adalah :
-
Pembagian kerja yang jelas
-
Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
-
Program rasional dalam pencapaian tujuan
organisasi
-
Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
-
System aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban
posisi para pemegang jabatan
-
Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
- Teori Administrasi
Teori Administrasi sebagian besar dikembangkan oleh Henri
Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika
Henri Fayol seorang industrialis dari perancis yang hidup
pada tahun 1841-1925 mengemukakan pendapatnya dan membahas 14 kaidah manajemen
yang menjadi dasar atas perkembangan teori administrasi yaitu :
-
Pembagian kerja (division of work)
-
Wewenang dan tanggung jawab (authorityand
responsibility)
-
Disiplin (Dicipline)
-
Kesatuan Perintah (Unity of Command)
-
Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction)
-
Mendahulukan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi (Subordination of Individual Intereststo General Interests)
-
Balas Jasa (Remuneration of Personnel)
-
Sentralisasi (Centralization)
-
Rantai Skalar (Scalar Chain)
-
Aturan (Order)
-
Keadilan (Equity)
-
Kelanggengan personalia (Stabily of Tenure of
Personnel)
-
Inisiatif (Initiative)
-
Semangat korps (Esprit de Corps)
Henri Fayol juga memerinci fungsi-fungsi kegiatan
administrasi menjadi elemen-elemen manajemen yang dikenal sebagai Fayol’s
Functionalism atau Teori Fungsionalisme Fayol yaitu : Perencanaan,
Pengorganisasian, Pemberian Perintah, Pengkoordinasian dan Pengawasan
James D. Mooney dan Allen Reilly pada tahun 1931 menulis dan
menerbitkan buku mereka, “Onward Industry”. Mereka menyebut koordinasi sebagai
factor terpenting dalam perencanaan organisasi dan menekankan tiga prinsip
organisasi yaitu :
-
Prinsip Koordinasi
-
Prinsip Skalar
-
Prinsip Fungsional
Manajemen Ilmiah
Manajemen Ilmiah (Scientific Management) mulai dikembangkan
pada tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Teori Manajemen Ilmiah masih
banyak dijumpai dalam praktek-prakter modern. Ada dua pendapat tentang
Manajemen Ilmiah, pendapat pertama Manajemen Ilmiah merupakan penerapan metode
ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Sedangkan
Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau
teknik ‘a bag of tricks’ untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi
Taylor dalam teorinya mengemukakan empat kaidah dasar
manajemen yang dilaksanakan dalam organisasi , yaitu :
-
Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek
dengan berbagai metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang
kerja yang ilmiah dan benar
-
Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan
pengembangan para karyawan secara ilmiah
-
Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi,
latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan
-
Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah perlu
dikembangkan semangat dan mental para karyawan
Pengembangan manajemen ilmiah tersebut terutama tampak pada
perkembangan teknik-teknik, riset operasi, simulasi, otomatisasi dan lain-lain
dalam pemecahan masalah manajemen dan organisasi
Teori organisasi klasik sepenuhnya hanya menguraikan
organisasi formal, pengertian organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal
dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas dan organisasi
disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk
mencapai tujuan tersebut. Didalam organisasi formal ada empat unsur pokok yang
selalu muncul yaitu :
-
Sistem kegiatan yang terkoordinasi
-
Kelompok Orang
-
Kerjasama
-
Kekuasaan dan Kepemimpinan
Dari keempat unsur pokok tersebut dapat digabung dan menjadi
definisi organisasi formal yaitu “Suatu sistem kegiatan yang terkoordinasi dari
sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan
kepemimpinan.
Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya
suatu organisasi formal sangat bergantung pada empat kondisi pokok, yaitu :
-
Kekuasaan
-
Saling melayani
-
Doktrin (rumusan tujuan organisasi)
-
Disiplin (perilaku yang ditentukan oleh
perintah)
Untuk membentuk suatu organisasi, ada beberapa tiang dasar
yang penting yaitu :
-
Pembagian kerja, yang merupakan tiang dasar yang
paling penting dan sebagai alas an utama untuk koordinasi
-
Proses scalar dan fungsional merupakan proses
pertumbuhan vertical dan horizontal organisasi
-
Struktur merupakan antara berbagai kegiatan yang
berbeda yang dilakukan dalam suatu organisasi
-
Rentang kendali (Span of Control), berhubungan
dengan berapa banyak seorang atasan tersebut dapat mengendalikan bawahan secara
efektif
Teori Organisasi Neoklasik
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai
teori/aliran hubungan manusiawi (The Human Relation Movement). Teori neoklasik
dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar teori ini ada pada menekankan
pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai
bagian kelompok kerjanya, atas dasar ini maka teori neoklasik mendefinisikan
“Suatu Organisasi” sebagai sekelompok manusia yang mempunyai tujuan bersama.
Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang
dilakukan di Howbhorne dan dari tulisan Huga Munsterbag
Hugo Munsterberg dikenal sebagai pencetus psikologi industry
dan tulisannya yang paling menonjol ada pada buku yang berjudul “Psychology and
Industrial Efficiency” pada tahun 1913. Munsterberg menekankan adanya beberapa
perbedaan karakteristik individual dalam organisasi dan mengingatkan adanya
pengaruh factor sosial dan budaya terhadap organisasi.
Dari tahun 1924 sampai 1932 Howthorne melakukan percobaan
yang menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi. Di dalam studi
Howthorne tersebut telah memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu
sistem terbuka dimana segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat dan
pada akhirnya percobaan-percobaan howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan
pengelompokkan kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik telah
mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut :
-
Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam
proses pengambilan keputusan
-
Perluasan kerja (job enlargement) sebagai
kebalikan dari pola spesialisasi
-
Manajemen bottom-up yang akan memberikan
kesempatan kepada para junior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
manajemen puncak.
Teori Organisasi Modern
Teori modern disebut juga sebagai analisa sistem pada
organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen.
Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan
saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah
suatu sistem yang tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan
tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.
Teori modern dikembangkan sejak tahun 1950. Dalam banyak hal
yang mendalami teori modern berbeda dengan teori klasik, perbedaan tersebut
diantaranya adalah :
-
Teori klasik memusatkan pandangannya pada
analisa dan deskripsi organisasi sedangkan teori modern dengan menekankan pada
perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh
-
Teori Klasik telah membicarakan konsep
koordinasi, scalar dan vertical. Sedangkan Teori modern lebih dinamis daripada
teori lainnya dan meliputi lebih banyak variable yang dipertimbangkan
Teori modern menyebutkan bahwa kerja saatu organisasi adalah
sangat kompleks ,dinamis ,multilevel ,multidimensional , multivariable, dan
probabilistik. Dengan analisa sistem teori organisasi modern mencoba untuk
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang saling berhubungan, pertanyaan
kunci tersebut diantaranya adalah :
-
Apa yang merupakan bagian-bagian saling
bergantung
-
Apa yang menyebabkan mereka saling bergantung
-
Proses-proses inti apa yang menghubungkan
bagian-bagian secara bersama-sama dan memberikan penyesuaian satu sama lain
-
Tujuan apa yang hendak dicapai melalui sistem
Konsep Sistem Umum menjadi dasar utama analisa organisasi
dalam teori modern. Dan secara ringkas kedua teori ini, baik teori modern
maupun teori sistem umum mempelajari :
-
Bagian-bagian dalam keseluruhan dan pergerakan
individu di dalam dan di liar sistem
-
Interaksi individu-individu dengan lingkungan
yang terjadi dalam sistem
-
Interaksi diantara individu-individu dalam
sistem
-
Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas
sistem
Teori modern menunjukan tiga kegiatan proses hubungan
universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya
berorganisasi, yaitu :
-
Komunikasi
-
Konsep keseimbangan
-
Proses pengambilan keputusan
Perkembangan teori organisasi yang telah dibahas, memberikan
dasar munculnya berbagai pendekatan manajemen yang berbeda-beda, adapun
pendekatan-pendekatan manajemen tersebut adalah :
-
Pendekatan proses, pendekatan ini disebut juga
sebagai pendekatan fungsional, operasional, universal dan tradisional
-
Pendekatan keperilakuan (behavior approach),
pendekatan ini sering juga disebut pendekatan hubungan manusiawi (Human
Relation Approach)
-
Pendekatan Kuantitatif (Quantitative Approach)
sering dinyatakan dengan istilah
Management Science ataupun Operation Research
-
Pendekatan sistem
-
Pendekatan contingency (Situasional)
Daftar Pustaka :
Widyatmini & Izzati A, Pengantar
Organisasi & Metode, Jakarta: Gunadarma, 1996.
Sumber referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar